Mengapa Dilarang Menjual Barang yang Bisa Digunakan untuk Dosa

 

Ketika kita berbicara tentang bisnis, kita harus memperhatikan apa yang kita jual dan kepada siapa kita menjualnya. Sebagai umat muslim, kita juga harus memperhatikan bahwa bisnis yang kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut. 

Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah bahwa kita dilarang menjual barang yang bisa digunakan untuk mendurhakai Allah dan berbuat dosa.

Haramnya Menjual Jus Buah untuk Diproduksi Menjadi Minuman Keras

Contohnya adalah ketika kita ingin menjual jenis-jenis jus buah tertentu kepada mereka yang memproduksi minuman keras. Sebagai contoh, jika kamu ingin menjual buah anggur ini, pembeli akan membuatnya menjadi minuman keras, maka kita tidak boleh menjual kepadanya. 

Karena tindakan itu sama artinya dengan bekerjasama dalam dosa, wal iyadzubillah, Allah subhanahu wata'ala berfirman, "dan janganlah kalian tolong menolong dalam berbuat dosa dan makar".

Jenis-jenis Perdagangan yang Diharamkan

Kita juga tahu bahwa jenis-jenis perdagangan tertentu dianggap sebagai kerjasama dalam dosa. Jenis perdagangan ini termasuk di dalamnya adalah penjualan senjata peluru ataupun amunisi di saat perang atau di saat ada perselisihan atau di kalangan muslim. 

Karena bisa menyebabkan perselisihan dan bisa digunakan untuk membunuh saudara muslim. Rasulullah menegaskan ketika bersabda, "janganlah tolong menolong dalam berbuat dosa dan makar (kepada Allah)" (Q.S: Al-Maidah: 2).

Niat dan Penggunaan Barang yang Dijual Juga Berpengaruh

Tentang hal ini Imam Ibnul Qayim berpendapat bahwa semua dalil hukum menjelaskan bahwa diperbolehkannya penjualan juga dipengaruhi oleh niat dan penggunaan. 

Misalnya seseorang dilarang untuk menjual senjata jika dia tahu bahwa pembeli akan menggunakannya untuk tujuan yang buruk. Oleh karena itu, sebagai seorang muslim, kita harus memperhatikan barang yang kita jual dan untuk apa barang tersebut akan digunakan.

Kesimpulan

Dalam bisnis, kita harus memperhatikan bahwa bisnis yang kita lakukan tidak bertentangan dengan ajaran agama yang kita anut. Kita tidak boleh menjual barang yang bisa digunakan untuk mendurhakai Allah dan berbuat dosa. 

Hal ini termasuk menjual jenis-jenis jus buah tertentu kepada mereka yang memproduksi minuman keras, serta menjual senjata peluru ataupun amunisi di saat perang atau di saat ada perselisihan atau di kalangan muslim. 

Kita juga harus memperhatikan niat dan penggunaan barang yang kita jual. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab dan selalu di bawah ridha Allah subhanahu wata'ala.

FAQ

1. Apa yang harus diperhatikan dalam bisnis menurut ajaran agama Islam?

Dalam bisnis menurut ajaran agama Islam, kita harus memperhatikan barang yang kita jual dan kepada siapa kita menjualnya. Kita dilarang menjual barang yang bisa digunakan untuk mendurhakai Allah dan berbuat dosa.

2. Apa contoh barang yang tidak boleh dijual karena bisa digunakan untuk dosa?

Contoh barang yang tidak boleh dijual karena bisa digunakan untuk dosa adalah jenis-jenis jus buah tertentu kepada mereka yang memproduksi minuman keras, serta senjata peluru ataupun amunisi di saat perang atau di saat ada perselisihan atau di kalangan muslim.

3. Bagaimana pengaruh niat dan penggunaan barang yang dijual dalam ajaran agama Islam?

Pengaruh niat dan penggunaan barang yang dijual dalam ajaran agama Islam sangat besar. Sebagai contoh, seseorang dilarang untuk menjual senjata jika dia tahu bahwa pembeli akan menggunakannya untuk tujuan yang buruk.

4. Apa yang menjadi pertimbangan penting dalam menjalankan bisnis menurut ajaran agama Islam?

Pertimbangan penting dalam menjalankan bisnis menurut ajaran agama Islam adalah tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam dan tidak menjual barang yang bisa digunakan untuk mendurhakai Allah dan berbuat dosa.

5. Apa harapan akhir dari menjalankan bisnis menurut ajaran agama Islam?

Harapan akhir dari menjalankan bisnis menurut ajaran agama Islam adalah selalu di bawah ridha Allah subhanahu wata'ala dan dapat menjalankan bisnis dengan penuh tanggung jawab.